BENTENG
FORT ROTTERDAM
Benteng
Fort Rotterdam, atau yang akrab juga disebut dengan Benteng Ujung Pandang,
merupakan peninggalan bersejarah dari Kesultanan Gowa yang pernah berjaya pada
abad ke-17.Kesultanan
ini sebenarnya memiliki 17 buah benteng yang mengitari Makassar, yang menjadi
ibukota kesultanan. Tetapi benteng yang paling
megah di antara benteng-benteng lainnya adalah benteng Fort Rotterdam.
Hingga saat ini, keaslian benteng masih terpelihara.
Lokasi
benteng mudah dijangkau karena terletak di dalam kota Makassar, tepatnya berada
di depan pelabuhan laut kota Makassar. Jaraknya sekitar dua kilometer dari
Pantai Losari. Dengan gaya arsitektur era 1600-an, benteng ini terlihat
mencolok dari bangunan.
Benteng
ini dibangun pada tahun 1545, oleh Raja Gowa X, yaitu Imanrigau Daeng Bonto
Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalanga Ulaweng. Seperti halnya arsitektur
benteng yang bergaya Portugis, benteng ini berbentuk segi empat, dan berbahan
dasar campuran batu dan tanah liat yang dibakar hingga kering. Pada masa
pemerintahan Raja Gowa XIV, tembok benteng kemudian diganti menjadi batu padas
berwarna hitam.
Pada
masa penjajahan Belanda, sebagian benteng ini pernah porak-poranda akibat
pecahnya perang antara armada perang VOC yang dipimpin oleh Gubernur Jendral
Admiral Cornelis Janszoon Speelman dengan Kesultanan Gowa sejak tahun 1666.
Penyerangan itu sendiri bertujuan untuk menguasai jalur perdagangan
rempah-rempah dan sekaligus memperluas daerah kekuasaan Belanda. Setelah
menggempur Kesultanan Gowa selama setahun lebih, pasukan perang pimpinan
Speelman berhasil menang dan memaksa Sultan Hasanuddin menandatangani
Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.Bagian
benteng yang hancur kembali dibangun oleh Gubernur Jenderal Speelman tapi
disesuaikan dengan gaya arsitektur Belanda. Benteng yang tadinya berbentuk
persegi empat dan memiliki empat bastion, ditambah lagi dengan satu bastion di
sebelah barat.
Categories:
All Post